Agent SBObet : 'Setan Merah' Diingatkan Mantan Manajernya Soal 'Romantisme 1984'

Livebetscore : Mantan manajer Manchester United, Ron Atkinson, punya cerita indah soal membalikkan keadaan. Tepatnya 30 tahun silam, tim yang dipimpin Atkinson harus membalikkan keadaan dari ketertinggalan 0-2.

Livebetscore : Mantan manajer Manchester United, Ron Atkinson, punya cerita indah soal membalikkan keadaan. Tepatnya 30 tahun silam, tim yang dipimpin Atkinson harus membalikkan keadaan dari ketertinggalan 0-2.
Situasinya mirip bukan dengan situasi United saat ini, yang sedang tertinggal 0-2 dari Olympiakos? Bedanya, ketika itu United tidak berlaga di perdelapanfinal Liga Champions, melainkan di babak perempatfinal Piala Winners.
Lawannya sendiri adalah Barcelona dengan Diego Maradona di dalamnya. Usai ketinggalan dua gol, United punya misi yang tidak mudah. Tapi, Atkinson mengingat bahwa malam itu Old Trafford begitu bising. Para pendukung ingin melihat Bryan Robson dkk. menjungkirbalikkan Maradona dan rekan-rekannya.
Big Ron --julukan Atkinson-- ingat betul betapa Barcelona cukup rentan menghadapi umpan silang dan tendangan sudut. Oleh karenanya, dia menginstruksikan anak buahnya untuk memanfaatkan tiap kesempatan tendangan penjuru dengan baik.
"Jadi, saya bilang saja kepada mereka, jika dapat kesempatan, hajar saja," ujarnya seperti dilansir Telegraph.
Entah apa yang ditangkap oleh para pemain United dari instruksi Atkinson saat itu. Salah satu tendangan sudut United akhirnya berbuah hasil, dengan Robson menyelesaikannya lewat sebuah sundulan menyelam.
"Setelah 20 menit, usaha kami terbayar. (Graeme) Hogg membelokkan bola dan Robbo meneruskannya masuk," kenang Atkinson.
Lawannya sendiri adalah Barcelona dengan Diego Maradona di dalamnya. Usai ketinggalan dua gol, United punya misi yang tidak mudah. Tapi, Atkinson mengingat bahwa malam itu Old Trafford begitu bising. Para pendukung ingin melihat Bryan Robson dkk. menjungkirbalikkan Maradona dan rekan-rekannya.
Big Ron --julukan Atkinson-- ingat betul betapa Barcelona cukup rentan menghadapi umpan silang dan tendangan sudut. Oleh karenanya, dia menginstruksikan anak buahnya untuk memanfaatkan tiap kesempatan tendangan penjuru dengan baik.
"Jadi, saya bilang saja kepada mereka, jika dapat kesempatan, hajar saja," ujarnya seperti dilansir Telegraph.
Entah apa yang ditangkap oleh para pemain United dari instruksi Atkinson saat itu. Salah satu tendangan sudut United akhirnya berbuah hasil, dengan Robson menyelesaikannya lewat sebuah sundulan menyelam.
"Setelah 20 menit, usaha kami terbayar. (Graeme) Hogg membelokkan bola dan Robbo meneruskannya masuk," kenang Atkinson.
Permainan Robson ketika itu digambarkan komentator televisi, Martin Tyler, tidak terhentikan. Dia membuat Maradona seperti kehilangan dirinya sendiri.
"Dia diincar Milan ketika itu. United sempat ingin menjualnya, tapi mereka meminta terlalu banyak uang. Jadi, Milan memilih membeli Ray Wilkins di akhir musim. Tapi, Robson adalah jantung tim, dia membawa tim dengan mental penolakan untuk dikalahkan. Saya ingat berkomentar, berani-beraninya United berpikir untuk menjualnya."
"Memori saya ketika itu adalah Maradona tampil mengecewakan. Saya pikir, dia memang tidak terlalu oke di Barca. Dia kemudian hengkang di akhir musim itu."
United kemudian memenangi laga 3-0 pada tahun 1984 tersebut. Atkinson pun masih terus mengenangnya sampai saat ini.
"Saya sudah melakoni banyak laga besar. Saya pernah melakoni Derby Madrid, saya juga pernah melakoni final Piala Dunia. Tapi, saya tidak pernah merasakan atmosfer seperti saat itu," kata Atkinson.
Pertanyaannya sekarang, bisakah United membalikkan keadaan ketika menghadapi Olympiakos, Kamis (20/3/2014) dinihari WIB? Olympiakos jelas bukan Barcelona dan tidak ada Maradona di sana.
"Dia diincar Milan ketika itu. United sempat ingin menjualnya, tapi mereka meminta terlalu banyak uang. Jadi, Milan memilih membeli Ray Wilkins di akhir musim. Tapi, Robson adalah jantung tim, dia membawa tim dengan mental penolakan untuk dikalahkan. Saya ingat berkomentar, berani-beraninya United berpikir untuk menjualnya."
"Memori saya ketika itu adalah Maradona tampil mengecewakan. Saya pikir, dia memang tidak terlalu oke di Barca. Dia kemudian hengkang di akhir musim itu."
United kemudian memenangi laga 3-0 pada tahun 1984 tersebut. Atkinson pun masih terus mengenangnya sampai saat ini.
"Saya sudah melakoni banyak laga besar. Saya pernah melakoni Derby Madrid, saya juga pernah melakoni final Piala Dunia. Tapi, saya tidak pernah merasakan atmosfer seperti saat itu," kata Atkinson.
Pertanyaannya sekarang, bisakah United membalikkan keadaan ketika menghadapi Olympiakos, Kamis (20/3/2014) dinihari WIB? Olympiakos jelas bukan Barcelona dan tidak ada Maradona di sana.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar