Read more: http://www.impoint.info/2013/08/cara-membuat-artikel-terkait-di-blog.html#ixzz2tetdw0Fn Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

Senin, 26 Mei 2014

Frank De Boer

Agen Bola Terpercaya : Frank De Boer Belum Dikontak Tottenham Hotspur
Frank De Boer
Agen Bola Terpercaya : Frank De Boer menegaskan sejauh ini belum ada indikasi untuknya meninggalkan Ajax Amsterdam di bursa transfer musim panas ini.

Sebelumnya beredar kabar Tottenham Hotspur akan menarik De Boer keluar dari Ajax, mengingat sebelumnya sudah ada pembicaraan awal mengenai kemungkinan tersebut.

Namun, sampai saat ini, belum ada respon lebih lanjut seputar kemungkinan kerja sama lebih lanjut.

"Saya belum tahu. Saya juga masih senang bersama Ajax," kata De Boer, Senin (26/5).

"Jika memang ada klub yang berbicara dengan saya, saya akan mendengarkannya, tapi sekarang saya masih menjalani liburan dan itu menjadi yang terpenting buat saya sejauh ini," tandasnya.

De Boer juga masih terikat kontrak dengan Ajax hingga 2017.

Simon Mignolet

Agen Bola Terpercaya : Simon Mignolet Absen Di Uji Coba Belgia
Simon Mignolet
Agen Bola Terpercaya : Kiper Belgia Simon Mignolet mengalami cedera kaki kanan dan akan absen di laga uji coba dinihari nanti elawan Luksemburg.

Cedera itu didapat kiper Liverpool tersebut saat menjalani sesi latihan hari Sabtu, yang memaksanya harus menyudahi sesi latihan lebih awal.

Diungkapkan Marc Wilmots, pelatih Belgia, cedera yang dialami Mignolet tersebut tak akan membuat peluangnya bermain di Piala Dunia 2014 terancam.

Ia hanya harus beristiarahat empat atau lima hari," kata Wilmots, Senin (26/5).

Sebagai gantinya, posisi di bawah mistar gawang Belgia untuk laga melawa Luksemburg akan ditempari oleh kiper Anderlecht Thomas Kaminski.

Manchester United

Agen Bola Terpecaya : Pandangan Paul Scholes Soal Manchester United, Wayne Rooney & Karier Kepelatihan

Paul Scholes jajaki kemungkinan melatih
Agen Bola Terpercaya : Paul Scholes menilai klub kesayangannya, Manchester United, harus kembali memiliki gaya bermain seperti sedia kala, yakni sepakbola menyerang.

Sebagaimana diketahui, bersama David Moyes, The Red Devils di musim 2013/14 benar-benar terjun bebas. Berbagai rekor dimunculkan, namun parahnya justru rekor-rekor negatif. 

Tak pelak di pengujung musim kubu Old Trafford mesti puas melihat diri mereka nir gelar bahkan tak bermain di kancah Eropa alias berakhir di peringkat ketujuh klasemen EPL.

Scholes, yang pensiun pada tahun lalu, berpendapat, pelatih anyar Louis van Gaal kiranya dapat kembali mengangkat potensi terbaik yang dimiliki para pemain.

"United harus mengerahkan yang terbaik dari yang United lakukan, yakni bermain sepakbola menyerang," tukas Scholes.

"Para pemain harus menikmati permainan mereka kembali, sehingga mereka bisa kembali menjadi yang paling kreatif dan mematikan."

Selain secara tim, Scholes juga menyoroti pentolan United, Wayne Rooney. Dalam analisa sang legenda, timnas Inggris, yang bulan depan akan melakoni agenda Piala Dunia, tak bisa melulu mengandalkan peran sentral sang striker.

"Inggris tidak bisa mengandalkan Rooney," sambungnya.

"Dia tidak pernah mampu mereplikasi permainan bagusnya di klub ke level internasional secara konsisten."

Soal dunia manajerial, Scholes memilih bersikap santai. Dia mengaku akan mengambil kesempatan itu mengalir apa adanya saja, tanpa diniatkan secara menggebu.

"Saya sedang mengambil lencana kepelatihan saya dan siap menunggu hasilnya dari hari ke hari. Tidak ada yang direncanakan," pungkas pria 39 tahun tersebut.

Liga Champions

Agen Bola Terpercaya : Atletico Serba Deja Vu

CATATAN: Atletico Madrid Serba Deja Vu
Agen Bola Terpecaya : Kegembiraan dan euforia di antara pemain dan fans Real Madrid seiring kesuksesan merajai Liga Champions hanya bisa dibalas rasa kecewa dan penderitaan yang dirasakan rival satu kota mereka.

Atletico Madrid terjungkal di Lisabon ketika satu tangan klub sempat menyentuh trofi sebelum Sergio Ramos menciptakan gol di masa injury time babak kedua: pukulan telak. Tetapi bagi mereka yang sudah terbiasa dengan sejarah klub, episode tersebut bagai pengulangan sambil bertanya-tanya apakah ada klub lainnya yang nyaris dua kali menjadi juara turnamen antarklub paling elit di Eropa tersebut.

Ketika bek El Real yang punya hobi mencetak gol melompat dan menaklukkan Thibaut Courtois, pikiran beberapa melayang ke memori 40 tahun lalu. Saat itu untuk kali pertama Atleti sukses melaju hingga partai puncak Piala Eropa.

Mengenang masa lalu, Atleti dengan gagah berani menghantam Galatasaray, FC Dinamo Bucuresti dan FK Crvena Zvezda untuk mengamankan satu tempat di semi-final dan menantang Celtic, sebuah tim yang dipandang memiliki kekuatan besar di Eropa.

Strategi yang diusung Atletico di Glasgow sanggup menumpulkan barisan penyerang tuan rumah. Pertandingan berakhir imbang tanpa gol, namun dengan level permainan keras ala pejuang Spanyol terhadap lawan - terutama Jimmy Johnstone - pertandingan tersebut akan selalu menjadi cerita turun-temurun bagi sepakbola Skotlandia.

Efek sampingnya adalah sebuah ironi (mungkin dengan sedikit bumbu keadilan) banyak anggota skuat Celtic yang mendapat julukan 'Singa Lisabon' melakukan perjalanan ke Portugal pada pertandingan puncak musim ini sekaligus mengenang kejayaan mereka dahulu.

Kembali lagi ke masa lalu, pasukan ibu kota berhasil mengalahkan Celtic 2-0 di Vicente Calderon sekaligus menantang Bayern Munich di stadion Heysel di Brussel. Die Roten ketika itu berisikan inti tim nasional Jerman Barat.

Di partai puncak, kedua tim sama-sama sanggup menghalau setiap serangan hingga 90 menit berakhir. Di babak tambahan waktu Atletico berhasil unggul terlebih dahulu ketika (dengan penuh rasa hormat sang legenda) Luis Aragones mengeksekusi tendangan bebas menaklukkan Sepp Maier.

Sayangnya setelah unggul satu gol performa Atleti berantakan. Hanya 20 detik sebelum waktu habis, bek tengah Georg Schwarzenbeck membantu serangan dan mencetak gol penyelamat tim. Biasanya Gerd Muller yang punya tugas mencetak gol sama seperti Cristiano Ronaldo namun justru Ramos (juga bek tengah) yang jadi pahlawan.

40 tahun lalu, final ulangan digelar (dua hari setelah final pertama di stadion sama), Bayern menang telak empat gol tanpa balas. Dua striker Muller dan Uli Hieness masing-masing mencatatkan nama di papan skor dua kali. Akhir pekan lalu, Real Madrid juga mencetak empat gol, (Ramos, Gareth Bale, Marcelo dan Cristiano).

Sangat mudah untuk mencari alasan mengapa fans lintas generasi Atletico mengalami sebuah fenomena deja vu.

Fans Rojiblancos tentunya ingin melupakan dengan cepat peristiwa di Lisabon. 1974 adalah tahun penyelenggaraan Piala Dunia dan pada saat itu Schwarzenbeck membantu Jerman Barat untuk menjadi juara dunia. Siapa tahu Sergio Ramos akan melakukan hal serupa bagi Spanyol di Brasil musim panas ini.

DEJA VU!