Milan Membayar Mahal Peluang yang Terbuang

Bermain di San Siro, Senin (3/3/2014) dinihari WIB, Milan tampil sangat meyakinkan terutama di babak pertama. Bermain dengan tempo tinggi dan terus menekan, Kaka cs berhasil membuat Juventus kerepotan dengan sangat banyak peluang berhasil dikreasikan.
Milan membuka permainan dengan serangan yang dibangun Adel Taarabt namun masih bisa dihentikan Gianluigi Buffon. Sementara kerjasama Giampaolo Pazzini dan Kaka tak lama berselang juga gagal berujung gol karena tendangan sang gelandang masih melebar.
Di tengah babak pertama Kaka kembali punya dua peluang emas. Yang pertama tendangan dia masih menyangkut di kaki Buffon dalam posisi satu lawan satu, sementara upaya rebound-nya juga gagal karena bola dihentikan Leandro Bonucci tepat digaris gawang. Pazzini juga punya dua peluang bikin gol baik melalui kepala maupun sontekannya dari jarak dekat. Semua sama: berakhir dengan kegagalan.
Milan membuka permainan dengan serangan yang dibangun Adel Taarabt namun masih bisa dihentikan Gianluigi Buffon. Sementara kerjasama Giampaolo Pazzini dan Kaka tak lama berselang juga gagal berujung gol karena tendangan sang gelandang masih melebar.
Di tengah babak pertama Kaka kembali punya dua peluang emas. Yang pertama tendangan dia masih menyangkut di kaki Buffon dalam posisi satu lawan satu, sementara upaya rebound-nya juga gagal karena bola dihentikan Leandro Bonucci tepat digaris gawang. Pazzini juga punya dua peluang bikin gol baik melalui kepala maupun sontekannya dari jarak dekat. Semua sama: berakhir dengan kegagalan.
Milan berhasil melepaskan 16 tembakan hanya di babak pertama. Di sisi lain Juventus 'cuma' melepaskan 6 tembakan, namun sudah unggul 1-0 lewat gol Fernando Llorente.
Gagal mempertahankan intensitas permainan, performa Milan menurun di babak kedua. Satu hal yang masih sama adalah tuan rumah terus gagal memaksimalkan kesempatan-kesempatan yang dipunya. Juventus? Mereka menambah satu gol melalui tendangan jarak jauh Carlos Tevez. Milan kalah 0-2.
"Kami punya banyak kesempatan, kami tak mampu mengubahnya menjadi gol dan kami melihat sendiri malam ini kalau itu harus dibayar mahal," sesal Clarence Seedorf. "Inilah hasilnya, tapi saya akan katakan kalau kami punya performa yang bagus. Kami tahu kami menghadapi tim yang kuat, tapi kami berhasil memaksakan tempo permainan kami dan menghidarkan mereka dari mengeluarkan kemampuan terbaiknya," lanjut sang pelatih.
Seedorf menyebut dua gol yang dibuat Juventus tercipta karena kesalahan yang dibuat pemain Milan sendiri. Terlepas dari hal itu dan skor akhir laga, dia menganggap Diavolo Rosso sudah mengalami perkembangan dalam hal performa di atas lapangan.
"Kedua gol itu bisa dibaca dalam berbagai sudut pandang dan kami bisa saja memblok penetrasi Lichtsteiner (sebelum mengumpan pada Llorente di gol pertama). Sementara untuk gol yang kedua jika (Urby) Emmanuelson memblok maka Tevez tak akan punya ruang (tembak) sebesar itu. Tapi, saat Anda mendapat tendangan seperti itu - dan saya sudah mendapatkannya beberapa kali sepanjang karier saya - Anda hanya bisa duduk dan menyoraki gol fantastis."
"Kita sudah melihat semangat kami berkembang dalam beberapa pertandingan terakhir, mengungguli Juventus dalam hal tempo dan juga determinasi. Tentu saja Anda haru memaksimalkan peluang untuk mengendalikan permainan, tapi tim ini sudah berada di performa yang diinginkan," tegasnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar